Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Belajar Sejarah Habatakon dari Dr. Uli Kozok, Sang Ahli Sejarah Batak dari "Sibottar Matta"

Gambar
Belajar Sejarah Habatakon dari Dr. Uli Kozok, Sang Ahli Sejarah Batak dari "Sibottar Matta" SOPO MALAU- Menarik. Ya, begitulah kata yang mampu mewakili tiap kali membaca tulisan sejarah habatakon. Kali ini ketika di padatnya kerjaan dan mengejar deadline, mouse komputer kantor di meja kerjaku kugerakkan hingga terbuka satu postingan dari Dr Uli Kozok sang antropolog. Sang ahli sejarah Batak itu memposting sesuatu peninggalan sejarah yang luar biasa, yakni buku laklak.   Stabi Berlin Hs. Or. 13 979. Mahluk yang ada di sebelah kiri adalah Naga Situldang Bosi sedang yang di kanan Ompu Raja ni Aji Padua Tamba Tua (mungkin sama dengan Naga Padoha). Kedua naga itu menjadi penghuni dunia bawah bersama dengan tiga naga lainnya. Uli Kozok pun melanjutkan penuturan ilmiahnya, "Ini bagian dari teks (halaman A18-A19): " Ahu ma naga situldang bosi na toding toru / bona boni pinta pinta na mutahon tam/ba tuwa mula mula ni portibi himpal mula-mu/la ni hadat

Mungkinkah Bahasa Batak Akan Punah?

Gambar
Mungkinkah Bahasa Batak Akan Punah?  Foto Net Jawabnya mungkin sekali, kawan. Itu hanya masalah waktu. Bahasa Batak Toba suatu saat dapat punah, yang membuat punah ya orang Batak Toba sendiri. Karena Orang Batak Toba lah yang enggan melestarikan Bahasa daerahnya. Kenapa hanya Bahasa Batak Toba? Saudara-saudara kita suku Batak Karo, Simalungun sangat membanggakan bahasa daerahnya dan tetap eksis hingga sekarang dimanapun mereka berada. Walaupun itu di kota kota besar dan saudara kita yang lain, orang Bali tetap ngomong pake bahasa Bali, orang Sunda. Orang Jawa, di Istana Negara juga mereka bisa ngomong Jawa. Kapan itu Bahasa Batak Toba berangsur punah dan apa indikatornya kawan? Banyak sekali, saya coba buat listnya, bila anda mau menambahi silahkan… Karena orangtua (Ayah/Ibu) sudah tidak bisa berbahasa Batak lagi. Bila bahasa Batak bukan lagi bahasa yang dominan di rumah. (Kepunahan suatu bahasa daerah, dimulai dari rumah pemilik bahasa daerah itu)

Kisah Turunnya Roh Nantinjo

Kisah Turunnya Roh Nantinjo Setelah Nantinjo tenang bersama ibunya disisi Yang Kuasa, pada suatu hari ibunya meminta Nantinjo untuk turun kebumi untuk melihat keturunan ibunya. Itulah pertama sekali Nantinjo menumpang ke tubuh orang (marhuta¬ hula) di desa sagala.  Pada saat itu ada seorang ibu, istri dari marga sagala sedang pendarahan dan Nantinjo menumpang ke tubuh orang yang kurang waras.  Nantinjo meminta air untuk menyembuhkan si ibu namun orang-orang yang ada dirumah itu berserta keluarga si ibu tersebut mengatakan bagaimana kamu bisa membantu, kamu saja kurang waras, namun Nantinjo tetap meminta air, akhirnya mereka memberikan air yang diminta Nantinjo dan dia mengobati si ibu. Betapa herannya orang yang ada dirumah itu karena si ibu dapat sembuh. Akhirnya mereka bertanya “siapa kamu sebenarnya? L alu Nantinjo menjawab: saya adalah namboru kalian Nantinjo.”   Mereka menjawab "Nantinjokan sudah tenggelam". Tetapi Nantinjo menjawab bahw

Kisah Terjadinya Pulau Malau: Emas dan Ringgit Satu Perahu (Tamat)

Gambar
Kisah Terjadinya Pulau Malau: Emas dan Ringgit Satu Perahu (Tamat) ....Sambungan:  Setelah kedua belah pihak sepakat, pihak lelaki kembali ke kampungnya diseberang Pulau Samosir.  Keesokan harinya, pihak laki-laki itupun datang kembali beserta rombongan dengan membawa persyaratan yang diminta Nantinjo, yaitu emas satu perahu dan ringgit satu perahu. Melihat emas satu perahu dan ringgit satu perahu keserakahan Limbong Mulana timbul, sikapnya langsung berubah lembut kepada Nantinjo.  Dengan lembut Limbong Mulana mengatakan kepada adiknya: “sekarang kamu tidak memiliki alasan lagi untuk menolak pinangan calon suamimu itu adikku, sebab calon mertuamu sudah memenuhi permintaanmu disaksikan ketiga abang¬-abangmu serta khalayak ramai. Begitu tulusnya calon mertuamu menjadikan kamu sebagai menantu, dan sebagai abangmu yang tertua diantara kami, aku memutuskan bahwa kamu harus berangkat saat ini juga ikut dengan suamimu, Doa Restu dari kami abang-abangmu menyertai k

KISAH SI BORU NANTINJO: Kisah Terjadinya Pulau Malau (1)

Gambar
KISAH SI BORU NANTINJO: Kisah Terjadinya Pulau Malau (1) Nantinjo adalah putri bungsu dari Guru Tatea Bulan/Sibaso Bolon.  Anak Guru Tatea Bulan adalah sepuluh orang. Yakni anak yang pertama adalah Raja Uti, ke dua Saribu Raja, ke tiga Limbong Mulana, ke empat Sagala Raja, ke lima Lau Raja sedangkan perempuan yang pertama adalah Biding Laut, ke dua Boru Pareme, ke tiga Anting Haumasan, ke empat Sinta Haumasan dan ke lima Nantinjo.  Kita dapat berbicara langsung dengan Nantinjo melalui Nai Hotni Boru Sagala yang tinggal di Cianjur Jawa Barat yang menjadi tempat masuknya Roh Nantinjo (Hasorangan).  Tujuan Nantinjo kembali kedunia adalah untuk mengobati, membantu orang yang meminta pertolongan terlebih keturunan dari Bapak dan Ibunya serta meluruskan sejarah asal mula keturunan dari keluarganya dan mempersatukan kembali keturunan Bapaknya Guru Tatea Bulan/Sibaso Bolon. Semasa hidupnya, Nantinjo mengalami penderitaan yang cukup berat, sebab ketika la