Belajar Sejarah Habatakon dari Dr. Uli Kozok, Sang Ahli Sejarah Batak dari "Sibottar Matta"

Belajar Sejarah Habatakon dari Dr. Uli Kozok, Sang Ahli Sejarah Batak dari "Sibottar Matta"


SOPO MALAU-Menarik. Ya, begitulah kata yang mampu mewakili tiap kali membaca tulisan sejarah habatakon.

Kali ini ketika di padatnya kerjaan dan mengejar deadline, mouse komputer kantor di meja kerjaku kugerakkan hingga terbuka satu postingan dari Dr Uli Kozok sang antropolog.

Sang ahli sejarah Batak itu memposting sesuatu peninggalan sejarah yang luar biasa, yakni buku laklak. 
Stabi Berlin Hs. Or. 13 979.

Mahluk yang ada di sebelah kiri adalah Naga Situldang Bosi sedang yang di kanan Ompu Raja ni Aji Padua Tamba Tua (mungkin sama dengan Naga Padoha). Kedua naga itu menjadi penghuni dunia bawah bersama dengan tiga naga lainnya.

Uli Kozok pun melanjutkan penuturan ilmiahnya, "Ini bagian dari teks (halaman A18-A19):

"Ahu ma naga situldang bosi na toding toru / bona boni pinta pinta na mutahon tam/ba tuwa mula mula ni portibi himpal mula-mu/la ni hadatuwon mula-mula ni ujar-ujaran dungha-dungha / ni hadatuwon. Ahu ma tamba tuwa ni datu porsan/ti tamba tuwa ni datu portandang pinta-pin/ta ni datu portandang ale datu guru debata ni / aji anak na di lontungon asa /ingot ma ho di poda ni amamu om/pu ni hasinggan datu na sayur / matuwa, ale amang / na mamasa di pus/taha ni guru deba/ta ni aji na so / mauja mandunghon t/onga ni lo/bangon na u/li bulung na [A19] so tara/ndung / sayop na uli / bulu[ng] a/sa da ra/jahon/?/ di [s]/imb/ora.

Diskusi kecil di media sosial pun berlangsung.

Boman Turnip: Jd banyak bertanya saya ini pak proff dalam pustaha laklak yg bapak publikasikan di webnya bapak banyak saya baca kata "asa da rajahon" apakah maksudnya adalah digambar? Mohon pejelasanya pakDr. Uli Kozok: darajahon terdiri atas tiga unsur: 1. Awalan pasif da- (BI di-) 2. Kata dasar raja (BI rajah, gambar), 3. akhiran -hon (BI -kan)

Jadi, ya, Bapak benar, memang darajahon artinya 'dirajah' atau 'digambar', tetapi harus ditulis sambung. Bukan "da rajahon" karena satu kata.

Aulia Arfan: Saya melihat prof dalam alam Masyarakat adat baik di Sumatera, Jawa dan Kalimantan selalu memiliki kisah tentang Naga, baik dalam mitologi, Hikayat, babad bahkan hingga ukir2xan dan alat2x ... Menurut Prof, kisah tentang Naga ini awalnya darimana?

Dr. Uli Kozok: Saya yakin asli Indonesia. Soalnya cerita bahwa ada seekor naga di dunia bawah yang menghasilkan gempa bumi bukan hanya ada di Sumatra. Di Jawa juga ada. Di Sulawesi pun ada. Jadi kemungkinan merupakan strata budaya Austronesia yang sangat tua.

Aulia Arfan: lantas bedanya dengan "naga-Naga' dari Indo china, Tiongkok dan bangsa-bangsa Eropa itu bagaimana ya prof? apakah memang dalam akar budaya yg sama..?

tapi tak pernah pula saya mendengar dari mitologi2x India, Arab maupun Asia Tengah... Di Asia Naga perlambang Ular...di Eropa Justru bukan bentuk Ular...

Dr. Uli Kozok: Aulia Arfan Makanya sulit menerjemahkan naga dalam bahasa Eropa. Saya sedang menulis artikel dalam bahasa Inggris. Di situ saya menyebutnya sebagai "snake-like dragon". Di Asia Tengah ada naga yang percaya tinggal di pegunungan. Misalnya dalam mitologi bangsa-bangsa Turki di Kazakhstan, Usbekistan dsb.Saut Situmorang: lae Dr. Uli Kozok, istilah "sayur / matuwa" dalam transkrip teks pustaha di bawah apa tidak seharusnya "saur matu(w)a"?

Dr. Uli Kozok: Ditulis memang "sayur matuwa". Dalam aksara Batak, au kadang-kadang ditulis ayu, ea hampir slalu ditulis eya dan ua umumnya ditulis uwa, misalnya: duwa.

Iwan Setio: Dalam Tambo Kerinci jg ada disebut keberadaan ular besar (naga) yang bernama Seketi Muno.Dr. Uli Kozok: Benar. Kini orang selalu mencari perbedaan dengan suku-suku lainnya. Pada hal lebih menarik kalau kita mencari kesamaan.

Tengku Naim Asyraf: Sama dengan masyarakat kampar dengan sumbar dalam adat dan suku2 mereka seperti bayi kembar namun mereka menolak dikatakan sama prof?Boman Turnip: "Ahu ma ompu raja ni aji paduwa tamba tua dan seterusnya" saya baca begitu pak prof yg mau saya tanyakan "tamba tua" kira2 sebutan orang(nama) atau dewa dewi?

Dr. Uli Kozok: Kalau menurut saya dewa ini sama dengan Naga Padoha yang diberi gelar Ompu Raja ni Aji (penuasa ilmu gaib) Padua (=Padoha) Tamba Tua (Tuan Tambah Tuah). Jadi Tamba Tua hanya semacam gelar tambahan dengan arti bahwa naga tersebut dapat menambahkan tuah bagi sang datu yang dapat menguasainya. Mahluk yang satu lagi, Naga Situdang Bosi) juga memiliki gelar tambahan "Tamba Tua".

Saut Situmorang: Ada lima naga penghuni Banua Natoru? Apa aja nama kelima naga tersebut? MauliateDr. Uli Kozok: Yg saya ingat luar kepala: Naga Situllang Bosi, Naga Padoha, Saniang Naga. Yg dua lagi saya lupa namanya. Ada catatan, tetapi entah di mana. (*)

Bersumber dari diskusi di halaman Facebook Dr Uli Kozok 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???