800 Tahun Regula Karmel


PERAYAAN PUNCAK 800 TAHUN REGULA KARMEL

MALANG – Awan kelabu menutupi seluruh langit kota Malang. Mendung pun berganti hujan yang turun deras membasahi tanah mulai pagi hari. Namun keadaan alam yang demikian tak menyurutkan hati banyak imam, rohaniwan dan umat dari penjuru kota Malang maupun dari seluruh daerah di Indonesia untuk melangkahkan kakinya menghadari perayaan puncak 800 tahun Regula Karmel.
Keluarga besar Karmel Indonesia (Familia Carmelitana Indonesi = FCI) memperingati acara puncak dalam rangka 800 tahun Regula Karmel, Rabu (14/11). Perayaan 8 abad pedoman hidup ini dirayakan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri acara ini dipusatkan di Malang. Namun kegiatan nantinya juga diadakan di beberapa tempat di Indonesia. Untuk seluruh Jawa dilaksanakan di Malang, Sumatera dan sekitarnya di Medan, di wilayah Timur diselenggarakan di Maumere-Flores, Kalimantan di Palangkaraya dan juga di Denpasar Bali.
Acara puncak perayaan 800 tahun Regula Karmel diawali dengan Misa syukur yang dipimpin langsung Uskup emeritus Sorong, Mgr. F.X. Hadisumarto, O.Carm dan 70 konselebaran imam Karmel. Dalam pembukaan misa syukur 800 tahun Regula, Uskup Hadi mengingatkan kembali kepada setiap umat kristiani akan panggilan untuk mengikuti Yesus Kristus. “In obsequio Iesu Christi; itulah panggilan dasar kita sebagai umat Kristen”, demikian beliau menghimbau.
Uskup yang sekarang bertempat tinggal di Jakarta ini berpesan kepada mereka yang secara khusus menerima panggilan Allah untuk membaktikan hidupnya dalam lembaga-lembaga hidup bakti, agar semakin menghayati hidup mereka seturut teladan Kristus dan kembali ke semangat Regula, peraturan hidup awal mereka yang telah memberi inspirasi awal bagi kehidupan mereka dan para pendahulu mereka. “Dengan itulah mereka semua dapat kembali ke penghayatan yang murni namun kreatif di tengah zaman yang berubah cepat”, tegasnya.
Puncak perayaan 800 tahun Regula Karmel, yang diadakan di aula SMAK St. Albertus (Dempo), dihadiri para romo, biarawan-biarawati dan umat yang datang dari berbagai tempat di Indonesia. Dalam kotbahnya, Rm. Paulus Teguh, O.Carm. mengungkapkan pentingnya sebuah pemaknaan hidup. Apapun pengalaman yang hadir dan pergi dalam hidup ini memiliki arti bagi hidup ini. Ia menandaskan makna yang paling dalam adalah makna yang kita berikan dalam Tuhan, dalam Allah sendiri. Karena Dialah yang memberi arti bagi hidup kita, bagi segalanya di dunia ini. “Dialah Makna itu sendiri. Tugas kita adalah mencari Dia, tidak hanya dalam ruangan fisik, namun dalam ruang rohani, yang tanpa batas, yang senantiasa menjadi tempat kehadiran-Nya.”, jelas ahli psikologi lulusan Jerman ini.
Peringatan 800 tahun Regula Karmel juga dimeriahkan dengan suguhan visualisasi Regula. “Hari ini kita merayakan 800 tahun Regula Karmel. Regula ini telah menjadi sumber inspirasi dalam hidup jutaan orang selama berabad-abad. Regula ini telah menghasilkan banyak orang suci. Namun sudah puaskah kita atas semua karya pelayanan kita, dan hanya berbangga sambil menepuk dada pada usia 800 tahun regula ini? Jalan masih terbentang luas dihadapan kita. Uluran tangan dan kepedulian kita masih dibutuhkan. Banyak orang menaruh harapan besar pada pundak kita. Tugas kita belum selesai.”
Itulah pesan yang ingin disampaikan visualisasi Regula, yang diperankan oleh keluarga besar Karmel Indonesia. Visualisasi ini didukung juga oleh Winner Even Organizer, Creative Ministry Dancer, Frans Studio, Ikatan Pelajar Mahasiswa Ngada-Bajawa dan paduan suara terkenal di kota Malang, Grascioso Sonora Choir.
Ketika ditanya mengenai perayaan ini, Rm. Felix Elavunkal, OCD, Vikaris Regio OCD di Indonesia mengatakan bahwa acara ini merupakan buah kerjasama dan persaudaraan dalam Karmel. Rm. Felix, menggariskan bahwa pada tahun 2007, terdapat dua peristiwa penting. Pertama, kita merayakan 25 tahun misi Imam Karmel OCD berkarya di Indonesia. Kedua, tepatnya pada hari ini keluarga besar Karmel Indonesia dalam kesatuan dengan Karmel di seluruh dunia merayakan 800 tahun Regula atau pedoman hidupnya. Dan perayaan puncak ini sendiri merupakan ucapan syukur kepada Tuhan yang Mahapengasih atas penyelenggaraan-Nya bagi keluarga besar Karmel di Indonesia.
Hal senada juga diungkapkan Rm. Ignatius Joko Purnomo, O.Carm sebagai wakil Provinsial Ordo Karmel Indonesia. Ia mengutarakan bahwa perayaan ini bukan semata-mata sebuah perayaan yang megah, tanpa makna bagi para Karmelit. Peristiwa ini merupakan sebuah ucapan syukur sembari sejenak merenungkan perjalanan yang telah dilewati bersama. Perayaan puncak ini menjadi suatu penegasan kembali akan tugas pelayanan dan panggilan para Karmelit untuk semakin bersaksi tentang Kristus, di bawah bimbingan Bunda Maria dari Gunung Karmel dan bimbingan Nabi Elia, melalui pelayanan kerasulan kami sehari-hari. ”Bagi kami perayaan ini memiliki daya yang mau mengingatkan para Karmelit bahwa tugas belum selesai. Banyak orang menaruh harapan besar di pundak kami dalam uluran tangan dan kepedulian kami,” jelas Rm. Joko.

Ucapan Syukur Dengan Makan Gratis

Malang – Makan bersama para tukang becak, anak jalanan, gembel dan pengamen didakan keluarga besar Karmel Indonesia di jalan Talang 3, Selasa (13/11). Acara ini sendiri adalah salah satu dari rangkaian kegiatan untuk merayakan 800 tahun Regula Karmel.
Fr. F. X. Hariawan Adji, selaku ketua panitia kegiatan ini mengungkapkan bahwa even ini dilaksanakan sebagai suatu bentuk syukur keluarga Karmel atas perayaan 800 tahun Regula Karmel. Hari menambahkan “kita, Karmel, khususnya yang ada di Indonesia mau bersama para saudara kita yang hidupnya kurang beruntung, berbagi kegembiraan atas segala karunia yang telah diberikan Tuhan kepada kita selama 800 tahun”.
“Kami datang ke sini mau bersama panitia bersyukur,” tutur Pak Jairan, seorang penarik becak yang kerap mangkal din seputaran alun-alun. Menurutnya acara seperti ini adalah suatu acara yang sangat memperhatikan kami para penarik becak dan orang yang kurang mampu. “Masih ada juga orang yang masih mau memperhatikan kehidupan kami,” tegasnya kemudian.
Lain halnya lagi dengan Adji Mohamad Muslim, seorang pengamen yang biasa beroperasi di jalan Ijen dan alun-alun yang sangat bergembira dengan kegiatan ini. Dia bersama teman-temannya pengamen turut berbagi kegembiraan dengan menembangkan beberapa lagu yang biasa mereka nyanyikan saat mengamen.
Panitia mengungkapkan kurang lebih 1200 orang datang dalam acara ini. Salah seorang dari panitia berujar bahwa “acara ini sebenarnya, menurut jadwal akan dimulai pada pukul 5 sore, namun mereka telah datang dengan antusias mulai jam 3 tadi”. Panitia menyebutkan bahwa mereka yang datang dalam acara ini diberikan makan gratis dan bingkisan berupa perlengkapan mandi dan aneka jajan buat anak-anak.
Rm. Medyanto, O.Carm., menjelaskan bahwa acara ini sendiri adalah acara yang kami adakan untuk memeriahkan acara 800 tahun Regula Karmel. “Regula Karmel sendiri adalah sebuah tata aturan hidup bagi para Karmelit. Dan acara ini dirayakan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri acara ini memang dipusatkan di Malang, besok (14/11). Namun kegiatan nantinya juga diadakan dibeberapa tempat di Indonesia. Untuk seluruh Jawa dilaksanakan di Malang, Sumatera dan sekitarnya di Medan, di wilayah Timur diselenggarakan di Maumere-Flores, Kalimantan di Palangkaraya dan juga di Pulau Bali.”
Karena itu, dia mengharapkan agar melalui kegiatan semacam ini banyak saudara yang tersapa dan terbantu, biarpun itu hanya sedikit yang dapat kami berikan. “Namun yang terpenting ini semua sebuah wujud syukur kami dengan bersolidaritas dengan mereka. Mereka adalah saudara yang hidup dekat dengan kami dan kerap membantu kehidupan kami dengan cara mereka masing-masing”, tegas Medy.


Clemens Malau O.Carm.

d/a SMAK St. Albertus (Dempo)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???