Permainan dan Games

Permainan dan Games

Berdiri di atas Kertas
kelompok berdelapan atau bertujuh mengusahakan untuk berdiri di atas sobekan kertas sekecil mungkin. Waktu sekitar 10 menit. Diharapkan pasangan mau berusaha bersama mencari solusi agar kertas dapat dipakai bersama tetapi sekecil mungkin. Tujuannya peserta mau terlibat membuang keraguan agar dapat mencapai tujuan.
Pendalaman: Bagaimana proses pembicaraan bersama? Tantangan yang dihadapi? Kerjasama berjalankah? (waktu sekitar 15 menit)

Harta Karabia
Merebut bendera kemenangan. Kelompok berdelapan dengan satu koordinator. Tugas koordinator ialah Membagi/menentukan tugas-tugas anggota; melobi dengan meyakinkan anggotanya agar bersedia melaksanakan tugas.
Tahap 1: kelompok butuh kuda untuk mencapai jurang. kuda tugasnya menggendong utusan (1 orang menjadi kuda).
Tahap 2: ada jurang dalam yang harus dilewati oleh karena itu butuh jembatan (2 orang untuk diinjak).
Tahap 3: ahli intelektual untuk memecahkan sandi: kalimat yang menentukan harta karun kemenangan.(1 orang saja bisa dibantu oleh utusan)
Tahap 4: agar utusan tidak terkintir di sungai maka butuh orang yang berkorban menyeberangkan alias dibasahi.
Tahap 5 : mengambil harta kemenangan lalu dibawa oleh kereta kencana (1 orang yang merangkak membawa harta ke pemimpinnya.

Aturan permainan: agar bisa mencapai maka haruslah syarat terpenuhi. lalu diperlukan kegesitan dan kerja cepat dari anggota dengan waktu yang disediakan.

Pendalaman: pengalaman ditunjuk untuk tugas tertentu? Apa yang membuat bersedia melakukan? Kesulitan koordinator? Kerjasama?


pola kertas
masing - masing peserta mendapat sehelai kertas. Ia kemudian membentuk diri dalam rupa kertas sesuai dengan makna diri. baik cita-cita, kepribadian, kekuatan, ambisi, sifat-sifat. Bisa dengan merobek, melipat, dsbg.
Cara: diam sendiri sekitar 5 menit lalu masuk berdua-dua. meletakkan kertas dihadapannya masing-masing dan berdoa bersama. lalu dimulai dengan membaca ungkapan diri dari partnernya. Partner mengiyakan atau menolaknya. Kemudian setelah selesai bergantian menceritakan maksud ungkapan diri tersebut.
Kemudian masuk dalam kelompok lebih besar 4 orang masing-masing menceritakan mengenalkan partnernya berdasarkan yang ia ketahui dari tahap sebelumnya. sambil meletakkan tangan pada pundaknya. Kemudian bersama-sama menutup dengan doa, saling mendoakan satu sama lain.




Kupon makan
Penjelasan:
Bentuk permainan yang menekankan suatu sikap solider terhadap teman. Biasanya digunakan pada acara makan bersama. Kelompok mendapat kupon makan yang bernilai untuk mendapatkan makan.

Masing-masing makanan diberi harga: Lauk (ex. 2000), sayur (500) nasi (ex.1000), krupuk (ex.100), buah (ex. 250). Kupon bernilai dengan harga tertentu. Masing-masing kelompok akan mendapatkan kupon seharga semua anggota dapat makan lengkap. Kemudian setelah setiap orang mendapat kupon, mereka membelanjakannya. Tetapi hasil belanjaan tidak boleh dimakan langsung. Setelah anggota kumpul baru makan bersama perkelompok.

Penggalian nilai:
Apakah semua mendapat makan sesuai porsi normal? Bagaimana dengan yang berkelebihan dan bagaimana yang berkekurangan? Beranikah memberikan milik dan dengan rendah hati meminta pada yang memiliki?

Perlengkapan:
Kupon makan dengan nilai nominal tertentu.
Makanan


Dinamika You and Me
Peserta dibagi dalam kelompok (5-6 orang stp klp). Klp bertugas meneruskan kalimat yang akan dibuat oleh pemandu. Contohnya: meja itu …. Jawaban yang muncul tentunya akan bermacam-macam. Diandaikan bahwa masing-masing orang empunyai jawaban tersendiri. Mereka bebas mengekspresikan jwban sesuai dengan pola pikir dan sudut pandang mereka sendiri.

Kemudian masing-masing orang dlm klp membgikan pandangan mereka satu sama lain. Org lain hanya berhak mendengar dan bertanya serta tdk boleh membantah. Misalnya menurut A meja itu kotor. Sementara or lain hanya berhak bertanya: mengapa menurutmu meja itu kotor? Ttp tidak boleh membantah dg mengatakan bahwa Anda salah kalau mengatakan meja itu kotor sbb menurut saya meja itu diberi taplak! Setelah org lain bertanya maka A hrs memberi penjelasan atas pertanyaan tsb.Gradasi pertanyaan mengacu pd tingkat komunikasi yang semakin personal. Sesuatu – prbadi – orang lain – komunitas

Stl itu pemandu mengadakan eksplorasi. Isinya:
1. model komunikasi yg terjadi dlm sebuah klp bukanlah terbatas pd berbicara mengenai sst yg dlm kenyataan org tdk membutuhkan pengenalan scr lebih dg lawan bicaranya.
2. Pemahaman scr lebih terhadap lawan bicara menjadi syarat dasar utk dpt membangun komunikasi yg terbuka dan berarti. Org mulai menyatakan dirinya: siapa saya, apa yang menjadi kekayaan dlm hidup saya, apa hobby saya, mana kelemahan-kelemahan saya, apa yg saya sukai dan tdk. Dari sini stp org tampil scr otentik dan ditangkap org lain juga scr otentik pula, apa adanya. Disadari bhw kemauan utk membuka diri ini tdk mrp kenyataan yg mudah. Tdk semua org mau membuka dirinya scr utuh di mata org lain. Pihak lawan bicara yg tidak scr langsung memberi komentar menumbuhkan angin segar bagi pelaku utk semakin menyatakan dirinya. Dg demikian unsur menghargai, mau mendengar, care dengan yg lain dpr diterapkan.
3. kritik dan tanggapan org lain atas dirinya saya tdk selamanya mencorang muka. Biasanya kita takut dikritik dan ditanggapi org lain krn hal ini. Padahl kalau mau kita cari makna terdlm dari sebuah kritik dan tanggapan sebenarnya kita akan dapat merenovasi hidup. Kritik dan tanggapan lebih bersifar konstruktif. Apa kata org ttg aku. Apa tanggapan mrk mengenai keberadaanku. Sememntar itu dari pihak pengkritik ada kecenderungan yg sering muncul yaitu bhw kritik dan tanggapan tdk didasarkan pd pertimbangan yg matang. Waton njeplak dan nyacat. Umumnya ini yg lebih mudah dilakukan. Sementara kalau kita diminta utk mencoba yg sama sll tdk mau entah dg alasan apapun. Bangunan kritik dan tanggapan yg diberikan dg berdasarkan pengolahan dan pemandangan yg mendlm akan semkin membantuk teman kita menemukan dirinya. Ini yg seharusnya terjadi.
4. stl org berbicara mengenai aku dan kamu, tahap selanjutnya org berbicara mengenai kita. Kita dlm hal ini menjadi penumpang dari keberadaan saya dan kamu scr utuh dan otentik. Dari sini org dipersatukan dg yg lain scr baru krn masing-masing ada pengenalan yg mendlm. Kita juga menjadi sasaran gerak yg mau dicapai; perjuangan utk senantiasa menampakkan diri sbg perpaduan banyak kekayaan, kelemahan, kenyataan diri yg tertata scr indah shg menghadirkan nuansa kerinduan org utk saling berbagi dan mencinta.

Setelah itu pemandu meminta peserta utk mensharingkan diri mrk kpd yg lain scr lebih mendalam dan intensif
Persiapkan bagan pengolahan pribadi.

Dinamika Every Body Up-down
Masing-masing org diminta utk mencari pasangan sendiri-sendiri menurut selera. Boleh cowok/cewek semua atau cowok-cewek.
Masing-masing pasangan diminta duduk berhadapan. Tangan saling berpegangan dan kaki disatukan (saling mendorong).
Kemudian pd hitungan ketiga masing-masing pasangan harus berdiri bersma-sama dan hitungan ketiga berikutnya hrs duduk bersama-sama.

Setelah itu ditingkatkan ke klp yg lebih besar. 2 pasangan bergabung menjadi satu kelp – klp menjadi satu klp besar – semua klp menjadi satu klp besar.

Makna yg bisa diambil:
apa yg dpt kita lakukan utk memecahkan masalah? Terlebih lagi kalau masalah itu terkait dg kebersamaan dlm komunitas? Kebersamaan mengandaikan adanya suasana kompak, saling mendukung, saling bergandengtangan sbg wujud kebersamaan, saling membantu dan meringankan beban bersama, melangkah maju scr bersama tnpa ada yg ‘tertinggal’ dan ditinggalkan, mampu mengatur komposisi. Kalau hal ini terbangun dari sekarang maka niscaya komunitas.


Dinamika electric fence
1. Peserta dimasukkan ke dlm lingkaran yg diandaikan beraliran arus listrik tegangan tinggi. Masing-masing org saling bergandengtangan dan tidak boleh lepas sampai permainan berakhir.
2. Kemudian masing-masing org dlm klp besar tsb diminta utk keluar dari lingkaran dan tdk boleh menyentuh tali beraliran listrik tsb. Satu org menyentuh maka semuanya mati.
3. Bagaimana kita dpt keluar dari lingkaran tsb dan semuanya selamat?

Makna yg bisa diambil:
jangan katakan bhw dlm suatu komunitas tdk ada suatu permasalahan bhakan sering kali akan muncul permasalahan. Yang jelas komunitas terdiri dari berbagi macam karakter org, ada yg pola pikirnya maju ttp ada yg kerjanya maju. Sering kali dua hal ini tdk berjalan bersamaan. Ketajaman utk melihat permasalahan scr mendlm dan bersama dg didukung pencarian alternatif pemecahan masalah yg baru menjadikan tdk adanya korban/mengorbankan seseorang pribadi di sini. Dalam hal ini kemauan utk mendengar, diatur dan diisi ide-ide baru sangat dituntut karena dari sinilah kemungkinan terjadinya pemecahan masalah.

Dinamika entrapment
1. Peserta diminta utk mencari pasangan sendiri-sendiri. Tiap pasangan disediakan penutup mata. Satu dari pasangan berperan sebagai pemimpin dan satu orang menjadi yang dipimpin. Pada saat ini kita akan melihat pola interaksi antara yang memimpin dan yang dipimpin.
2. Kemudian masing-masing pasangan secara bergantian menjalankan tugas yang diberikan, yaitu melewati rintangan yang ada (yang sudah disiapkan).
3. Pemimpin boleh memberi instruksi apapun dan bertujuan membawa yang dipimpin selamat. Jangan menyentuh atau mengenai rintangan karena hal ini dapat berakibat fatal bagi yang dipimpin maupun pemimpin sendiri.
4. Yang dipimpin boleh menanyakan instruksi kpd pemimpin kalau belum jelas. Dituntut adanya keyakinan bahwa pemimpin tidak akan menyalahgunakan wewenangnya.

Dinamika spiderweb
1. Peserta dibagi dalam klp. Masing-masing klp terdiri dari 10 org. Masing-masing klp mencari cara utk keluar dari jaring laba-laba tanpa boleh menyentuh tali. Kalau menyentuh maka nilai dalam lubang tsb hangus.
2. Butuh kemampuan untuk menganalisa kondisi peserta dan keadaan lubang jaring agar target dpt terpenuhi.
3. Masing-masing peserta boleh menggunakan berbagai cara asal tidak merobek jaring. Dalam suasana ini perlu diingat kembali komunikasi, negosiasi, problem solving, kepemimpinan dalam arti luas.





Studi kasus
Interaksi win-win dan mencari solusi?

LEMBAR KASUS
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelajar, OSIS SMU St. Mikael akan mengadakan seminar ttg “Tantangan Pendidikan di Era Modern dan Upaya Peningkatan SDM dalam Proses Pendidikan”. secara umum pihak sekolah sebenarnya sangat mendukung acara tsb. Yg jelas acara tsb sangat penting bagi pelajar utk mempersiapkan diri menghadapi kenyataan zaman dan sekaligus menyiapkan masa depan pendidikan secara lebih baik.

Tentu saja seminar ini membutuhkan dana yg cukup besar krn melibatkan seluruh pelajar, jajaran struktural sekolah dan org tua murid yg bersedia terlibat. Utk mengurangi beban tanggungan peserta, OSIS berniat tdk memungut biaya. Sementara itu, disadarai bhw kondisi keuangan sekolah sedng mengalami kemepetan. Dukungan yg diberikan sekolah tentunya sangat terbatas. Dg demikian jelas bhw OSIS hrs mencari dana dari sumber lain utk menutup kekurangannya.

Dalam kondisi jaman seperti skr inipun mencari dana bukan merupakan hal yang mudah. Setelah bekerja selama dua bulan dg mengajukan proposal ke sana-sini, ternyata tanggungan kekurangan dana masih cukup besar. Waktu pelaksanaan tinggal 1 minggu. Apa tindakan yg hrs diambil?

Di sela-sela kegelisahan mrk ternyata ada pabrik rokok yang bersedia utk menjadi sponsor utama. Prasyarat yg diajukan pabrik tsb adalah bhw pabrik rokok hanya akan menjadi sponsor jika sekitar sekolah dipasang umbul-umbul/spanduk rokok tsb. Sementara dlm aturan kebijakan sekolah diungkap bahwa “sekolah menjadi kawasan bebas rokok”. Tentunya pemasangan aumbul-umbul iklan rokok di sekolah bertentangan dg kebijakan yg ada. Bagaimana ini?

Yg jelas seminar harus tetap dilaksanakan karena undangan telah disebar dan pembicaraan pun sudah dikonfirmasi secara jelas. Terlebih dlm undangan tsb sudah sekalian dicatumkan bhw seminar ini bersifat gratis. Waktu yg tersedia hanya tinggal 1 minggu. Kekurangan dana yang masih hrs ditanggung cukup besar. Pabrik rokok bersedia menjadi sponsor dengan mengajukan tuntutan yg cukup membuat problematis bagi sekolah dan hubungannya dengan masyarakat. Bgm OSIS memecahkan masalah ini?

Berdasarkan fakta-fakta di atas, bagilah klp anda menjadi 4 pihak. Pihak I berperan sbg OSIS SMU St Mikael, pihak II berperan sbg struktural sekolah, Pihak III berperan sbg orang tua (perwakilan masyarakat), pihak IV berperan sbg perwakilan pabrik rokok. Dalam sebuah kesempatan anda mengundang mereka untuk membicarakan persoalan tsb. Ingat bhw tiap-tiap pihak mempunyai kepentingan yg harus diperjuangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???