Asing Takut Kisruh Krakatau Steel

Asing Takut Kisruh Krakatau Steel

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah pro-kontra proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel Tbk belum usai. Hari pertama penawaran IPO Krakatau Steel diwarnai aksi jual saham beberapa investor asing.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyatakan, para investor asing tersebut takut karena melihat adanya kisruh seputar IPO perusahaan pelat merah Krakatau Steel (KS). "Mereka (investor asing) bukannya tidak mempunyai komitmen jangka panjang. Mereka tertarik untuk investasi jangka panjang. Hanya, mereka takut karena ada keributan di dalam negeri," paparnya di sela-sela Investor Summit & Capital Market Expo 2010 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Pro-kontra dalam negeri, menurutnya, membuat investor asing khawatir menjadi terlibat dan sampai harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau pengadilan. Dengan alasan itu, kata dia, investor asing memutuskan untuk melepas saham yang sudah dimiliki.

Kemarin, dalam penawaran hari perdana, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa saham KS ditutup pada posisi Rp 1.230 atau mengalami penguatan sebesar 380 poin (44,71 persen) dari harga penawaran dalam perdagangan Rabu (10/11/2010).

Beberapa investor asing tercatat justru melepas saham miliknya. Berdasarkan catatan net sell investor asing yang mencapai Rp 271,671 miliar. Catatan tersebut terdiri dari transaksi beli asing sebesar Rp 28,578 miliar dan transaksi jual asing sebesar Rp 300,249 miliar.

Melihat hal ini, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany menyayangkan hal tersebut. "Itulah. Masa tiap ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mau IPO, kita selalu ribut? Padahal yang kita inginkan dan butuhkan saat ini adalah pasar modal yang kondusif dan stabil," ujarnya.

Fuad menambahkan bahwa bila terdapat pihak-pihak yang kontra dengan IPO sebuah BUMN, maka akan tidak tepat jika kritikan dialamatkan ke pasar modal.

Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan baja terbesar di Indonesia ini akhirnya resmi mencatatkan dirinya di BEI dengan kode perdagangan KRAS, Rabu kemarin. (Andri Malau)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Siapa itu Naimarata???

Mengenal Asal Muasal Naimarata