Konsumen Nilai Indonesia Masih Krisis

Konsumen Nilai Indonesia Masih Krisis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 50 persen konsumen Indonesia masih melihat perekonomian nasional masih belum dalam pulih dari dampak krisis ekonomi. Hal ini dikatakan Managing Director Badan Survey the Nielsen Company indonesia, Chatherine Eddy, di Kantornya, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

"Sangat menarik bahwa sedikit di atas 50 persen konsumen yang disurvei mengatakan bahwa kita masih dalam resesi dan merasa hal ini akan berlanjut hingga tahun depan," paparnya, berdasarkan survei Neilsen.

Seperti dikatakannya, 53 persen konsumen di Indonesia berpendapat bahwa negeri ini masih berada dalam resesi ekonomi dan hanya 26 persen yang percaya bahwa Indonesia akan keluar dari resesi tersebut dalam 12 bulan mendatang.

Namun, tegasnya, konsumen masih terlihat positif dan level kepercayaan masih stabil tahun ini dan tetap merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. "Ini tentunya menunjukkan optimisme yang besar, namun tetap ada rasa hati-hati pada konsumen Indonesia," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilaksanakan 3-21 September 2010 lalu, menurut Eddy, bagi konsumen di Indonesia bahwa ekonomi tetap merupakan kekhawatiran utama.

Setelah itu, imbuhnya, kemudian kekhawatiran konsumen di Indonesia diikuti oleh keseimbangan pekerjaan atau kehidupan, pemanasan global, dan kesejahteraan orang tua. Ditegaskannya, mengenai pemanasan global tercatat di Asia Pasifik berada pada peringkat ke-9 dan Indonesia berada pada urutan ketiga.

Menurutnya, hal ini menunjukkan betapa pentingnya hal ini bagi masyarakat Indonesia. Untuk diketahui, Survei kepercayaan konsumen Global Nielsen ini dilakukan pada lebih 26 ribu konsumen di 53 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah dan Amerika Serikat. (Andri Malau)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???