Semburan Lapindo Diprediksi Sampai 2037
Semburan Lapindo Diprediksi Sampai 2037
Tribunnews.com - Jumat, 25 Februari 2011 22:24 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Studi terbaru Journal Geological Society London, merilis kawasan yang lebih sering disebut LUSI (singkatan dari “Lumpur Sidoarjo”) Lapindo kemungkinan akan terus menyemburkan lumpur abu sampai tahun 2037.
Demikian dirilis Radio Netherland (RNW), Jumat (25/2/2011). Diprediksi, lumpur Lapindo akan terus menyembur akibat tekanan dari dalam perut bumi.
Volume semburan akan berkurang, tapi gas akan terus menyembur selama puluhan tahun dan mungkin abad mendatang.
"Perkiraan kami adalah bahwa hal itu akan memakan waktu 26 tahun hingga letusan melemah ke tingkat yang dapat dikelola dan untuk Lusi untuk berubah menjadi gunung berapi yang bergolak pelan," ungkap ketua tim Richard Davies, profesor ilmu bumi di Durham University Inggris.
Sebagaimana diketahui, letusan Lumpur Lapindo pada tahun 2006 menewaskan 13 orang. Danau lumpur Lapindo mengepung 12 desa dengan kedalaman hingga 15 meter dan memaksa sekitar 42.000 orang meninggalkan rumah mereka.
Pemerintah Indonesia mengatakan sumber bencana akibat gempa bumi yang melanda beberapa hari sebelumnya di Yogyakarta, sekitar 280 km dari Lokasi Lapindo.
Namun para ahli asing menuduh perusahaan pengeboran gas Lapindo Brantas yang gagal menempatkan pelindung di sekitar bagian sumur bor tersebut. Akibatnya, lubang sumur terkena dorongan air bertekanan dan gas yang terletak di bawah lapisan, sehingga mendesak cairan seperti beton ke permukaan.
Tribunnews.com - Jumat, 25 Februari 2011 22:24 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Studi terbaru Journal Geological Society London, merilis kawasan yang lebih sering disebut LUSI (singkatan dari “Lumpur Sidoarjo”) Lapindo kemungkinan akan terus menyemburkan lumpur abu sampai tahun 2037.
Demikian dirilis Radio Netherland (RNW), Jumat (25/2/2011). Diprediksi, lumpur Lapindo akan terus menyembur akibat tekanan dari dalam perut bumi.
Volume semburan akan berkurang, tapi gas akan terus menyembur selama puluhan tahun dan mungkin abad mendatang.
"Perkiraan kami adalah bahwa hal itu akan memakan waktu 26 tahun hingga letusan melemah ke tingkat yang dapat dikelola dan untuk Lusi untuk berubah menjadi gunung berapi yang bergolak pelan," ungkap ketua tim Richard Davies, profesor ilmu bumi di Durham University Inggris.
Sebagaimana diketahui, letusan Lumpur Lapindo pada tahun 2006 menewaskan 13 orang. Danau lumpur Lapindo mengepung 12 desa dengan kedalaman hingga 15 meter dan memaksa sekitar 42.000 orang meninggalkan rumah mereka.
Pemerintah Indonesia mengatakan sumber bencana akibat gempa bumi yang melanda beberapa hari sebelumnya di Yogyakarta, sekitar 280 km dari Lokasi Lapindo.
Namun para ahli asing menuduh perusahaan pengeboran gas Lapindo Brantas yang gagal menempatkan pelindung di sekitar bagian sumur bor tersebut. Akibatnya, lubang sumur terkena dorongan air bertekanan dan gas yang terletak di bawah lapisan, sehingga mendesak cairan seperti beton ke permukaan.
Komentar