3 Perusahaan Tambang Raih Penghargaan Tertinggi K3
3 Perusahaan Tambang Raih Penghargaan Tertinggi K3
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menganugerahi penghargaan tertinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada 3 perusahaan pertambangan dan kepanasbumiaan 2010. PT Berau Coral, Chevron Geothermal Salak Ltd, dan PT Leighton Contractors Indonesia Site PT Wahana Baratama Mining meraih prestasi tertinggi K3, Kamis (9/12/2010) malam, di Hotel Bidakara, Jakarta.
Dalam pesannya di malam penganugerahan penghargaan K3-2010, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh memberikan ucapan selamat atas prestasi ketiga perusahaan tersebut. Dia berpesan bahwa ke depan risiko keselamatan kerja dan operasi akan lebih besar. Ini bercermin pada teknologi di bidang pertambangan semua kian berkembang.
Bukan hanya itu, kata Darwin, seperti dibacakan Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Setiawan semakin canggihnya peralatan pun harus bisa diperhitungkan akurasi K3-nya.
"Teknologi di bidang pertambangan yang semua semakin berkembang, peralatan yang digunakan semakin canggih dengan kapasitas yang makin besar, pengerahan tenaga kerja yang semakin intensif, dan laju produksi yang makin meningkat akan menunjukkan tingkat risiko yang semakin tinggi," ujarnya.
Darwin berpesan risiko tersebut harus dapat dikalkulasi dan selanjutnya dikelola serta ditindak lanjuti dengan sistem pengelolaan K3 yang terintegrasi di dalam sistem manajemen perusahaan.
Sementara itu, Ketua Panitia dan juga Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Syawaluddin Lubis mengungkapkan bahwa penilaian anugerah itu melibatkan tenaga ahli dari Universitas Indonesia dan para pelaksanaan inspkesi tambang/inspektur tambang pusat dan daerah. Dari 190 perusahaan yang dikirimkan formulir pendaftaraan di tahap awal, hanya 73 perusahaan mengembalikannya kepada panitia.
Kemudian, lanjutnya, 73 perusahaan tersebut kembali dinilai dan saring hingga mengerucut 52 perusahaan sebagai nominasi. "Panitia langsung turun ke lapangan baik melakukan penilaian administratif maupun melihat lingkungan kerja di lapangan, dan akhirnya penilaian terakhir," bebernya.
Lebih lanjut kata dia, apabila ditemukan kecelakaan yang berakibat jatuhnya korban meninggal dunia, maka nilai akhir dari penilaian akan dikurangi 1 angka.
Atas capaian yang diterima, Vice President PT Berau Coal Ferial Martifauzi mengungkapkan prestasi yang baru saja diterima merupakan awal. "Ke depannya, kita akan terus menjaga secara konsisten program yang telah dibuat perusahaan, khususnya dalam hal K3 ini. Dengan dapat ini, ini baru langkah awal untuk terus kita menjaga dan berbuat yang lebih baik lagi," ungkapnya, usai merima penghargaan Aditama dan trophy penghargaan K3, untuk kelompok Pertambangan Mineral dan Batubara.
Di tempat serupa Deputy Operation Director, Arief Wiedhartono menyatakan kedepan masih banyak hal yang masih akan diteruskan dan tingkatkan. Seperti diungkapkannya, sistem audit akan terus dilakukan. Kemudian, imbuhnya, peningkatan kompetensi dari pengawas juga akan terus didorong pihaknya.
Bukan hanya itu saja. Menurutnya, perusahaan dalam segala hal akan memastikan semua prosedur dilaksanakan secara konsisten di semua line operasi.
Manager Safety & Health PT Berau Coal, Muhammad Ector Prasetyo, menegaskan prestasi yang berhasil didapatkan bukan instan. Komitmen menerapkan K3 sesuai dengan aturan pemerintah sudah dimulai sejak 2006.
Menurutnya, 14 elemen yang diatur dalam Kepmen ESDM nomor 55 tahun 1995 diterapkan dan dijadikan sistem manajemen K3 di perusahaan. "14 elemen itu yang kita implikasikan dalam perusahaan. Namun keempatbelas elemen itu belum semuanya 100 persen bisa kita terapkan. Tapi itu juga kita dukung dengan semua temuab hasil audit, inspeksi kita tindak lanjuti dan semua rekomendasi dari inspektur tambang, kita terapkan," bebernya.
Ditegaskannya, bahwa sistem manajemen K3 di PT Berau Coal akhirnya bermuara pada pembentukkan culture dalam diri semua karyawan keselamatan itu penting. Baginya, keselamatan dalam kerja harus menjiwai semua karyawan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menganugerahi penghargaan tertinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada 3 perusahaan pertambangan dan kepanasbumiaan 2010. PT Berau Coral, Chevron Geothermal Salak Ltd, dan PT Leighton Contractors Indonesia Site PT Wahana Baratama Mining meraih prestasi tertinggi K3, Kamis (9/12/2010) malam, di Hotel Bidakara, Jakarta.
Dalam pesannya di malam penganugerahan penghargaan K3-2010, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh memberikan ucapan selamat atas prestasi ketiga perusahaan tersebut. Dia berpesan bahwa ke depan risiko keselamatan kerja dan operasi akan lebih besar. Ini bercermin pada teknologi di bidang pertambangan semua kian berkembang.
Bukan hanya itu, kata Darwin, seperti dibacakan Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Setiawan semakin canggihnya peralatan pun harus bisa diperhitungkan akurasi K3-nya.
"Teknologi di bidang pertambangan yang semua semakin berkembang, peralatan yang digunakan semakin canggih dengan kapasitas yang makin besar, pengerahan tenaga kerja yang semakin intensif, dan laju produksi yang makin meningkat akan menunjukkan tingkat risiko yang semakin tinggi," ujarnya.
Darwin berpesan risiko tersebut harus dapat dikalkulasi dan selanjutnya dikelola serta ditindak lanjuti dengan sistem pengelolaan K3 yang terintegrasi di dalam sistem manajemen perusahaan.
Sementara itu, Ketua Panitia dan juga Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Syawaluddin Lubis mengungkapkan bahwa penilaian anugerah itu melibatkan tenaga ahli dari Universitas Indonesia dan para pelaksanaan inspkesi tambang/inspektur tambang pusat dan daerah. Dari 190 perusahaan yang dikirimkan formulir pendaftaraan di tahap awal, hanya 73 perusahaan mengembalikannya kepada panitia.
Kemudian, lanjutnya, 73 perusahaan tersebut kembali dinilai dan saring hingga mengerucut 52 perusahaan sebagai nominasi. "Panitia langsung turun ke lapangan baik melakukan penilaian administratif maupun melihat lingkungan kerja di lapangan, dan akhirnya penilaian terakhir," bebernya.
Lebih lanjut kata dia, apabila ditemukan kecelakaan yang berakibat jatuhnya korban meninggal dunia, maka nilai akhir dari penilaian akan dikurangi 1 angka.
Atas capaian yang diterima, Vice President PT Berau Coal Ferial Martifauzi mengungkapkan prestasi yang baru saja diterima merupakan awal. "Ke depannya, kita akan terus menjaga secara konsisten program yang telah dibuat perusahaan, khususnya dalam hal K3 ini. Dengan dapat ini, ini baru langkah awal untuk terus kita menjaga dan berbuat yang lebih baik lagi," ungkapnya, usai merima penghargaan Aditama dan trophy penghargaan K3, untuk kelompok Pertambangan Mineral dan Batubara.
Di tempat serupa Deputy Operation Director, Arief Wiedhartono menyatakan kedepan masih banyak hal yang masih akan diteruskan dan tingkatkan. Seperti diungkapkannya, sistem audit akan terus dilakukan. Kemudian, imbuhnya, peningkatan kompetensi dari pengawas juga akan terus didorong pihaknya.
Bukan hanya itu saja. Menurutnya, perusahaan dalam segala hal akan memastikan semua prosedur dilaksanakan secara konsisten di semua line operasi.
Manager Safety & Health PT Berau Coal, Muhammad Ector Prasetyo, menegaskan prestasi yang berhasil didapatkan bukan instan. Komitmen menerapkan K3 sesuai dengan aturan pemerintah sudah dimulai sejak 2006.
Menurutnya, 14 elemen yang diatur dalam Kepmen ESDM nomor 55 tahun 1995 diterapkan dan dijadikan sistem manajemen K3 di perusahaan. "14 elemen itu yang kita implikasikan dalam perusahaan. Namun keempatbelas elemen itu belum semuanya 100 persen bisa kita terapkan. Tapi itu juga kita dukung dengan semua temuab hasil audit, inspeksi kita tindak lanjuti dan semua rekomendasi dari inspektur tambang, kita terapkan," bebernya.
Ditegaskannya, bahwa sistem manajemen K3 di PT Berau Coal akhirnya bermuara pada pembentukkan culture dalam diri semua karyawan keselamatan itu penting. Baginya, keselamatan dalam kerja harus menjiwai semua karyawan.
Komentar