Agung Laksono: Golkar Tak Berniat Keluar dari Koalisi
Agung Laksono: Golkar Tak Berniat Keluar dari Koalisi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan, yang juga Ketua DPP Golkar Agung Laksono menegaskan bahwa Golkar tidak berniat keluar dari koalisi.
"Sudah berulang kali dinyatakan bahwa tidak ada niat sama sekali dari Partai Golkar untuk keluar dari koalisi," kata Agung, saat ditemui di kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Rabu (2/3/2011).
Agung mengaskan bahwa Golkar berkomitmen untuk mendukung pemerintahan koalisi hingga akhir masa pemerintahan SBY-Boediono pada 2014. "Karena komitmennya sudah jelas sampai pemerintahan ini berakhir 2014. Tidak ada niat dan saya kira tidak perlu dihubung-hubungkan ke situ," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di kediaman Rizal Ramli, Selasa malam, menegaskan Partai Golkar tak ingin menjegal pemerintahan SBY-Boediono. Golkar, kata Ical, justru ingin mempertahankan pemerintahan SBY-Boediono hingga tahun 2014.
Menurutnya, selama ini Golkar tidak melanggar kesepakatan dalam koalisi. Apalagi, dalam kesepakatan koalisi tidak ada larangan untuk melayangkan kritik kepada pemerintahan SBY-Boediono.
"Kritik membangun itulah yang dilakukan Golkar," ujarnya.
Terkait perbedaan dengan Demokrat perihal Hak Angket Mafia Pajak, Ical berpendapat partainya memiliki tujuan yang sama dengan partai anggota koalisi lainnya, yakni memberangus mafia perpajakan.
"Hanya yang diajukan Golkar adalah hal yang lebih efektif yaitu melalui angket, kalau melalui panja (panitia kerja) maka kurang efektif untuk membongkar masalah pajak," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan, yang juga Ketua DPP Golkar Agung Laksono menegaskan bahwa Golkar tidak berniat keluar dari koalisi.
"Sudah berulang kali dinyatakan bahwa tidak ada niat sama sekali dari Partai Golkar untuk keluar dari koalisi," kata Agung, saat ditemui di kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Rabu (2/3/2011).
Agung mengaskan bahwa Golkar berkomitmen untuk mendukung pemerintahan koalisi hingga akhir masa pemerintahan SBY-Boediono pada 2014. "Karena komitmennya sudah jelas sampai pemerintahan ini berakhir 2014. Tidak ada niat dan saya kira tidak perlu dihubung-hubungkan ke situ," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di kediaman Rizal Ramli, Selasa malam, menegaskan Partai Golkar tak ingin menjegal pemerintahan SBY-Boediono. Golkar, kata Ical, justru ingin mempertahankan pemerintahan SBY-Boediono hingga tahun 2014.
Menurutnya, selama ini Golkar tidak melanggar kesepakatan dalam koalisi. Apalagi, dalam kesepakatan koalisi tidak ada larangan untuk melayangkan kritik kepada pemerintahan SBY-Boediono.
"Kritik membangun itulah yang dilakukan Golkar," ujarnya.
Terkait perbedaan dengan Demokrat perihal Hak Angket Mafia Pajak, Ical berpendapat partainya memiliki tujuan yang sama dengan partai anggota koalisi lainnya, yakni memberangus mafia perpajakan.
"Hanya yang diajukan Golkar adalah hal yang lebih efektif yaitu melalui angket, kalau melalui panja (panitia kerja) maka kurang efektif untuk membongkar masalah pajak," tandasnya.(*)
Komentar