Kenaikan Pertamax Tak Signifikan Sumbang Inflasi

Kenaikan Pertamax Tak Signifikan Sumbang Inflasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Per 1 Maret 2011, PT Pertamina kembali menaikkan harga pertamax. Namun Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menjelaskan bahwa kenaikan harga pertamax tidak terlalu tinggi mempengaruhi dorongan inflasi.

"Jika pertamax naik karena bobotnya dalam pertamax itu cuma 10 persen, ya inflasinya tidak tinggi. Tidak signifikan makanya tidak keluar sebagai play maker dalam inflasi maupun deflasi," tegasnya, usai konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Dia melanjutkan bahwa sepanjang premium (BBM bersubsidi) itu tidak naik, pengaruh pertamax terhadap inflasi kecil saja. Karena bobot premium dalam perhitungan inflasi lebih besar dibanding dengan pertamax.

“Kalaupun pertamax naik, karena bobotnya dalam komposisi BBM itu Cuma 10 persen ya, infalsinya tidak signifikan. Walaupun ada inflasi,” jelasnya.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, mulai Hari ini, Selasa (1/3/2011) per pukul 00.00 WIB, sebagian besar harga BBM non-subsidi Pertamina yang terdiri dari Pertamax, Pertamax Plus, Bio Pertamax di Jakarta dan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami perubahan harga.

Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, harga pertamax mengalami kenaikan Rp150 per liter. Kenaikan tersebut dari sebelumnya Rp 7.950 per liter kini menjadi Rp 8.100 per liter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???