Stok Ikan Turun , Dorong Inflasi Bulan Februari Capai 0,13 Persen

Stok Ikan Turun , Dorong Inflasi Bulan Februari Capai 0,13 Persen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Februari 2011 mencawpai 0,13 persen. Inflasi mencapai 0,13 persen itu sendiri utamanya disebabkan dari sumbangan inflasi ikan segar atau ikan laut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, dalam konferensi persnya, di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Selasa (1/3/2011) mengungkapkan sumbangan inflasi ikan segar sebesar 0,03 persen karena cuaca memburuk membuat para nelayan tidak melaut dan stok ikan berkurang.

“Sebetulnya dibentuk oleh sumbangan inflasi terbesar pada bulan Februari adalah ikan segar, ikan laut. Sumbangannya itu dari 0,13 persen inflasi itu, inflasinya 0,03 persen. Ini berkait dengan gelombang laut yang menyebabkan para nelayan yang tidak berani melaut. sehingga stok berkurang,” ungkapnya.

Kemudian, sumbangan inflasi pada Februari ini juga merata disumbang sebesar 0,02 persen dari komoditas tempe. Dorongan inflasi dari tempe ini sendiri karena harga kedelai yang naik.

Kemudian jeruk, Bawang Merah, Minyak Goreng, juga menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen. sedangkan untuk sumbangan inflasi dari rokok kretek filter yang mencapai 0,02 persen, disebabkan kenaikkan cukai rokok. “Kemudian ada batu bata untuk keperluan rumah tangga, dan sumbangan kenaikan harga mobil masing-masing 0,02 persen juga,” ujarnya.

Lebih lanjut dia paparkan, dari 66 kota IHK, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,75 persen dengan IHK 130,14 dan terendah terjadi di Sukabumi 0,01 persen dengan IHK 125,28. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,80 persen dengan IHK 122,05 dan terendah terjadi di Denpasar 0,01 persen dengan IHK 127,03.

Berdasarkan keterangannya, bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,69 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen.

Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan 0,33 persen dan kelompok sandang 0,08 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sendiri tercatat sebesar 1,03 persen dan laju inflasi year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 6,84 persen. Komponen inti pada bulan Februari 2011 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sebesar 0,81 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 4,36 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???