Industri Kosmetik Nasional Bakal Semaput
Industri Kosmetik Nasional Bakal Semaput
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia industri Kosmetika akan semakin tertekan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 241/2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk (BM) Atas Barang Impor yang mulai berlaku 22 Desember 2010 lalu.
“Lebih dari 70 % bahan baku kosmetik diimpor. Akibat PMK itu, daya saing industri kosmetik akan semakin tergerus,” ungkap Sekjen Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika, Abdurrahman, di di kantor Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jakarta, Rabu (26/1/2011).
Dia menegaskan dengan diterbitkannya kebijakan ini, maka semua yang telah direncanakan perusahaan untuk ekspansi, beli mesin dan bahan baku akan terancam dibatalkan. Hal ini dikarenakan, perusahaan telah merancang semua biaya 2011 pada Oktober 2010 lalu. Dan dengan diberlakukannya PMK 241 ini, maka dampaknya akan luar biasa bagi perusahaan.
“Dengan pemberlakuan PMK 241 jelas rencana ekspansi itu bisa ditunda, bisa dipertimbangkan lagi, bahkan dibatalkan. Dampaknya ya luar biasa.karena menyusun budget tidak bisa langsung dadakam,” jelasnya.
Dari keterangannya diketahui bahwa pertumbuhan industri kosmetik ditargetkan pada 2011 akan tumbuh 15 hingga 20 persen. Namun dengan adanya kebijakan ini, maka target pertumbuhan ini tidak bakal tercapai. Bahkan, menurutnya perusahaan tidak akan tumbuh.
“Pertumbuhan sekitar 15-20 persen. Dengan adanya ini jelas sudah kosmetika untungnya tidak banyak 6 persen, bisa-bisa ngak bisa growt. Tidak akan tercapai,” jelasnya.
Dia melanjutkan, bahwa itu terjadi pada perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dan lama beroperasi. Namun, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan baru dan apalagi UKM.
“Beberapa UKM itu sudah tutup. Kemarin itu yang sudah melapor tutup 2. Yang lainnya mungkin masih bertahan tapi sudah klenger juga,” paparnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia industri Kosmetika akan semakin tertekan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 241/2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk (BM) Atas Barang Impor yang mulai berlaku 22 Desember 2010 lalu.
“Lebih dari 70 % bahan baku kosmetik diimpor. Akibat PMK itu, daya saing industri kosmetik akan semakin tergerus,” ungkap Sekjen Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika, Abdurrahman, di di kantor Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jakarta, Rabu (26/1/2011).
Dia menegaskan dengan diterbitkannya kebijakan ini, maka semua yang telah direncanakan perusahaan untuk ekspansi, beli mesin dan bahan baku akan terancam dibatalkan. Hal ini dikarenakan, perusahaan telah merancang semua biaya 2011 pada Oktober 2010 lalu. Dan dengan diberlakukannya PMK 241 ini, maka dampaknya akan luar biasa bagi perusahaan.
“Dengan pemberlakuan PMK 241 jelas rencana ekspansi itu bisa ditunda, bisa dipertimbangkan lagi, bahkan dibatalkan. Dampaknya ya luar biasa.karena menyusun budget tidak bisa langsung dadakam,” jelasnya.
Dari keterangannya diketahui bahwa pertumbuhan industri kosmetik ditargetkan pada 2011 akan tumbuh 15 hingga 20 persen. Namun dengan adanya kebijakan ini, maka target pertumbuhan ini tidak bakal tercapai. Bahkan, menurutnya perusahaan tidak akan tumbuh.
“Pertumbuhan sekitar 15-20 persen. Dengan adanya ini jelas sudah kosmetika untungnya tidak banyak 6 persen, bisa-bisa ngak bisa growt. Tidak akan tercapai,” jelasnya.
Dia melanjutkan, bahwa itu terjadi pada perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dan lama beroperasi. Namun, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan baru dan apalagi UKM.
“Beberapa UKM itu sudah tutup. Kemarin itu yang sudah melapor tutup 2. Yang lainnya mungkin masih bertahan tapi sudah klenger juga,” paparnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Komentar