RI Tawarkan Solusi Dorong Penyelesaian Putaran Doha

RI Tawarkan Solusi Dorong Penyelesaian Putaran Doha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu mendorong, APEC menegaskan kembali komitmennya dalam menyelesaikan Putaran Doha dimana tidak hanya sebatas retorika saja, tetapi juga harus direalisasikan dengan tindakan nyata.

“Apabila perundingan tersebut gagal, maka akan berdampak negatif bagi pembangunan di negara-negara berkembang," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Montana, Amerika Serikat, Jumat (20/5/2011).

Menurutnya, posisi APEC tahun ini sangat strategis untuk mengirimkan sinyal positif bagi negara-negara untuk kembali ke meja perundingan multilateral.

"Indonesia tentunya akan bersikap pro-aktif dalam menciptakan situasi kondusif bagi penyelesaian Putaran Doha,” ucapnya.

Dia menjelaskan, terhentinya perundingan Doha akan meningkatkan kecenderungan ke arah proteksionisme bagi negara-negara di dunia, yang tentunya akan merugikan negara-negara berkembang.

Selain itu, kebuntuan ini juga dapat mendorong derasya kecenderungan terjadinya FTA secara bilateral di banyak negara, yang dapat menimbulkan situasi tidak kondusif bagi sistem perdagangan global.

Bukan hanya itu, untuk melakukan negosiasi FTA dibutuhkan energi dan resources yang luar biasa negara berkembang agar dapat berkompetisi dengan negara-negara lainnya.

Para Menteri Perdagangan anggota ekonomi Asia- Pacific Economic Cooperation (APEC Ministers Responsible for Trade Meeting) hari ini (19/5/2011) memulai pertemuan tahunannya di Big Sky, Montana, Amerika Serikat.

Pertemuan tingkat Menteri yang berlangsung selama dua hari ini pada tanggal 19-20 Mei 2011, membahas sejumlah isu strategis, termasuk isu-isu mengenai sistem perdagangan multilateral dan program prioritas APEC tahun 2011.

Beberapa isu strategis yang dibahas hari ini adalah komitmen anggota APEC untuk berupaya semaksimal mungkin putaran Doha dapat diselesaikan segera.

Dibahas pula mengenai upaya APEC dalam memperkuat integrasi ekonomi regional dan memperluas perdagangan, antara lain dengan mendefinisikan, mempertajam, serta mengatasi permasalahan terkait isu-isu masa depan perdagangan dan investasi (the next generation of trade and investment issues). Isu ini merupakan amanat dari Para Pemimpin APEC pada tahun 2010 pada saat KTT APEC di Yokohama yang dituangkan melalui the Yokohama Vision-Bogor and Beyond.

Penulis: Srihandriatmo Malau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Malau Raja atau Silau Raja???

Siapa itu Naimarata???