Sedikitnya 8 Tewas dalam aksi unjuk rasa di Suriah
Sedikitnya 8 Tewas dalam aksi unjuk rasa di Suriah
TRIBUNNEWS.COM, Damaskus - Pasukan keamanan Suriah diklaim telah menewaskan sedikitnya delapan pengunjuk rasa anti pemerintah, Jumat (27/5/2011), saat aksi demonstran pecah di seluruh Suriah, termasuk di ibukota Damaskus.
"Kami memiliki data tiga orang tewas di kota selatan Deal, tiga orang lain di pinggiran Damaskus, di Qatana, satu di Zabadani dan satu lagi di Jableh, yang terletak dekat kota pesisir Latakia," kata Rami Abdel Rahman, kepalaLSM Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, Inggris kepada AFP.
Pembunuhan ini terjadi saat demonstran pro-demokrasi kembali turun ke jalan di beberapa kota di seluruh negeri. Aksi ini dimulai setelah shalat Jumat.
“Mereka tewas seteah sebelunnya meneriakkan "Allahu Akbar" atau "Tuhan maha besar", ketika mereka ditembak mati pada waktu fajar,” Abdel Rahman mengatakan.
AFP melaporkan pasukan keamanan tampak memegang tongkat melakukan kekerasan saat membubarkan ribuan orang demonstran di kota utara Aleppo dan kota timur Deir Ezzor.
"Kami telah menerima informasi bahwa pasukan keamanan Suriah menembak di udara untuk membubarkan sekitar 5.000 pengunjuk rasa yang berkumpul di Deir Ezzor setelah salat Jumat," tambahnya.
Di Aleppo, pasukan keamanan menggunakan pentungan untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di distrik Salaheddin. Sementara di kota timur laut Derbassiyeh, sekitar 400 orang demonstrann pro pemerintah dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan melambai-lambaikan bendera Suriah tidak diberlakukan sama dengan demonstran anti rezim pemnerintah. “Tidak ada intervensi polisi di Derbassiyeh,” ungkap sumber.
TRIBUNNEWS.COM, Damaskus - Pasukan keamanan Suriah diklaim telah menewaskan sedikitnya delapan pengunjuk rasa anti pemerintah, Jumat (27/5/2011), saat aksi demonstran pecah di seluruh Suriah, termasuk di ibukota Damaskus.
"Kami memiliki data tiga orang tewas di kota selatan Deal, tiga orang lain di pinggiran Damaskus, di Qatana, satu di Zabadani dan satu lagi di Jableh, yang terletak dekat kota pesisir Latakia," kata Rami Abdel Rahman, kepalaLSM Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, Inggris kepada AFP.
Pembunuhan ini terjadi saat demonstran pro-demokrasi kembali turun ke jalan di beberapa kota di seluruh negeri. Aksi ini dimulai setelah shalat Jumat.
“Mereka tewas seteah sebelunnya meneriakkan "Allahu Akbar" atau "Tuhan maha besar", ketika mereka ditembak mati pada waktu fajar,” Abdel Rahman mengatakan.
AFP melaporkan pasukan keamanan tampak memegang tongkat melakukan kekerasan saat membubarkan ribuan orang demonstran di kota utara Aleppo dan kota timur Deir Ezzor.
"Kami telah menerima informasi bahwa pasukan keamanan Suriah menembak di udara untuk membubarkan sekitar 5.000 pengunjuk rasa yang berkumpul di Deir Ezzor setelah salat Jumat," tambahnya.
Di Aleppo, pasukan keamanan menggunakan pentungan untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di distrik Salaheddin. Sementara di kota timur laut Derbassiyeh, sekitar 400 orang demonstrann pro pemerintah dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan melambai-lambaikan bendera Suriah tidak diberlakukan sama dengan demonstran anti rezim pemnerintah. “Tidak ada intervensi polisi di Derbassiyeh,” ungkap sumber.
Komentar