Kasih Sang Bunda Paripurna Lepas Willson

Kasih Sang Bunda Paripurna Lepas Willson


Teruntuk Ibunda Willson yang kisahnya mirip dengan kisah hidup mamakku saat harus melepas adek tercinta, alm Briptu (anumerta) Srihandri Kusumo.


JAKARTA -- Kasih ibu sepanjang masa. Itulah tampak dari diri, Ny Sitanggang, ibu Willson Joshua Sibarani, korban kecelakaan helikopter di lereng gunung Duasudara, Rabu lalu.

Kasihnya melahirkan, membesarkan hingga kematian menjemput anak kebanggaannya Willson.

Sejak kabar heli yang ditumpangi Willson dikabarkan hilang, naluri seorang ibu keluar dari dalam dirinya. Rasa dan pikirannya seluruhnya tertuju pada Willson. Asa selamat pun dipanjatkannya pada Tuhan untuk anak kedua dari 3 bersaudara. Namun, kehendak berkata lain, Willson ditemukan pergi untuk selamanya.

Meskipun dalam kesedihan mendalam dan tangisnya meraung seakan tak percaya pengalaman ditinggal orang yang dikasihinya kembali menghampirinya, doanya buat Willson jauh lebih dari sedihnya. Ny Sitanggang berharap almarhum anaknya dibawa ke alam surga. Ia pun memanjatkan doa atas harapannya tersebut kepada Tuhan.

"Kau dibawa Tuhan ke Surga ya ito ya. Baik kok anakku ini. Pergilah anakku ke Surga," ucapnya di rumah duka.

Pengalaman ini, tinggal Willson berat untuk dimengertinya. Ketidakmengertiannya ini bercampur satu dalam sedihnya, saat jenazah Willson tiba di kediamannya, omplek Gading Griya, menerima pelayat, Jumat (5/8/2011) kemarin.

"Joshua aku mau menciummu, apa mampu mamamu. Anakku Josh amang hasian, ito naburju, kenapa kemana tidak kau tunjukkan wajahmu ke mamak tidak itoku. Berjibaku aku membesarkan kalian, hingga besar. Masak secepat itu anakku kau tinggalkan mamamu ini," ratap sedihnya.

"Masak gini, amang akhirnya. Kamu anakku kebanggaanku ... Gimana sih amang, kenapa..Mana janjimu amang kepada adikmu si Richard," sambungnya bersenandung sedih (andung-andung).

Namun, bunda tak hanya larut dalam kesedihan. Dia ingat Willson, doa yang sebenarnya dibutuhkan sang anak untuk surga kediamannya. "Josh kau anak Tuhan... Mama membesarkan kamu dalam Tuhan. Dayunglah sampanmu menuju Tuhan di Surga," harapnya.

Hingga detik-detik terakhir pemakaman, Ny Sitanggang tetap memberikan kasihnya terhadap anaknya Willson. Di rapikannya jas coklat anaknya, dan diriasnya tubuh kaku itu, agar Willson tetap tampan dilihat pelayat.

Tak ada tangis dan raungan saat waktu detik-detik pelepasan jenazah dimulai. Tegar, wajah bunda tampak saat Misa/ibadat arwah dilangsungkan, Sabtu (6/8/2011), di rumah duka.

Pemandangan itu juga tampak hingga di TPU Pondok Kelapa Sabtu (6/8/2011). Tidak terlihat isak tangis dan airmata menes di pipinya.
Saat prosesi pemakaman, dari awal hingga akhir acara dia duduk, sembari memandang ke arah peti dan lubang lahat. Terpantau dia tegas, siap sembari terdengar doa terpanjat.

Sesekali, terlihat dia menunduk sambil mendekap tangan anak bungsunya, Richard. Seperti menahan sedih, ia terkadang tertunduk dan menutup matanya.

Saat peti akan diturunkan pandangan kuat mengarah.
Tangan anaknya Richard menggenggam tangan mamanya. Peti diturunkan, tak sanggup Ny Sitanggang memandang, dirinya hanya mendekap tangan si bungsu.

Terpantau pula, tangan kedua anaknya serasa menguatkan, mengelus kening dan pundak sang bunda. Ny Sitanggang bangkit diiringi sokongan anak dan kerabatnya, menuju pinggiran liang lahat.

Bunga tanda perpisahan dan tanah yang ditaburkan ke atas peti Willson. Sempat terlihat kedua matanya berkaca-kaca, namun itu tidak bertahan lama. Semua prosesi detik-detik perpisahan itu dilampauinya dalam kasih, tegar dan doa.

Dia tampak tidak ingin di saat-saat itu dirinya,2 anaknya dan kerabat dekatnya menangis. Ia iklaskan kepergian Willson, tak memberatkan langkahnya dengan tangis dan kesedihannya.

"Josh mama sayang kamu, ya sayang, pergilah kamu anakku," ujarnya sembari menabur bunga ke pusara perisitirahatan terakhir Willson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Siapa itu Naimarata???

Mengenal Asal Muasal Naimarata