Kenangan Akan Adekku Anumerta Kusumo Malau: Akhir Perjalanan Dua Sahabat



"sebuah arti persahabatan sejati. hormat utuk mereka"

Sebelum kisah ini dibaca, dalam rangka 1 tahun kepergian 2 sahabat dan pahlawan Merah Putih, baik baca ucapan para Kaskus:

1. "sebuah arti persahabatan sejati. hormat utuk mereka"

2. "mereka memang dilatih untuk tegar menghadapi setiap halangan, rintangan bahkan kematian, tapi sebagai manusia mereka juga punya rasa memiliki, rasa kehilangan.....

apalagi setelah kebersamaan dan persahabatan sekian lama dalam setiap tugas rasa kehilangan seorang sahabat pasti selalu ada"

3. "tertunduk berduka dan memohon ampunan segala dosa dan dibukakan pintu surga kepada Nya untuk pahlawan-pahlawanku...RIP"

4. "puluhan tahun lalu kisah heroik sang pahlawan
hari ini kisah miris kehidupan mereka

hari ini kisah sedih gugurnya sang polisi..."

5. "turut berduka dan hormat yang setinggi2xnya untuk mereka 
jangan sampai ada lebih banyak korban lagi "

6. "Kisah yg mengharukan.
Semangat dan keberanian mereka tidak di ragukan lagi...."

Kalau ingin ikuti komen berikutnya bisa dibuka di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3547172


Akhir Perjalanan Dua Sahabat 



"Seorang anggota Brimob Polda Aceh meluapkan kesedihan sambil bersandar ke pundak rekannya setelah mengetahui rekan mereka gugur dalam baku tembak dengan kelompok teroris di Desa Meunasah Tunong, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar, Sabtu (6/3/2010)." 


KOMPAS.com - Dari tiga anggota Polri yang gugur dalam pertempuran menumpas komplotan teroris di kawasan Aceh Besar, dua di antaranya, yaitu Briptu Boas Woisiri alias Boy dan Bripda Srihandri Kusumo Malau merupakan sahabat yang sangat akrab. Sebelum tewas dalam tugas, mereka selalu berkomunikasi, meski terpisah jarak. Boy yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror tinggal di Jakarta sedangkan Srihandri, anggota Brimobda Aceh tinggal di kawasan Keutapang Dua (Lambheu), Aceh Besar.

Kisah kedekatan kedua personel Polri ini diungkapkan oleh anggota keluarga Srihandri ketika mereka berkumpul di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara, Banda Aceh, Sabtu (6/3/2010) petang. “Mereka pernah sama-sama tugas. Itulah awal kedekatan persahabatan mereka. Kini mereka gugur bersama-sama pula,” ujar seorang sepupu Almarhum Bripda Srihandri Kusumo Malau menyiratkan kesedihan.

Keluarga Bripda Srihandri Kusumo Malau yang sebagian besar mengenakan selendang ulos terlihat sangat berduka ketika menunggu proses autopsi jenazah di RS Bhayangkara, Banda Aceh. Almarhum Srihandri merupakan suku Batak Toba, anak ketiga dari lima bersaudara. Personel Polri yang masih lajang ini lahir di Banda Aceh, 4 Oktober 1985. Sedangkan Almarhum Briptu Boas Woisiri alias Boy, asal Papua tinggal bersama istrinya di Jakarta.

Menurut informasi yang dikutip pihak keluarga, Srihandri tertembak dan gugur saat membantu Boy yang tertembak lebih dulu di bagian mata. Srihandri terkena tembakan di bagian perut dan telinga. Kedua sahabat karib ini gugur dalam waktu yang diperkirakan hampir bersamaan pada 4 Maret 2010.

Semula pihak Polri berencana menguburkan jenazah Bripda Srihandri di Taman Pahlawan namun atas permintaan keluarga akhirnya dikebumikan di samping makam ayahandanya di kawasan Desa Geundrieng, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya.

Suasana duka menyelimuti prosesi pemulangan jenazah hingga dibawa ke pemakaman, Sabtu (6/3) petang. Upacara pemakaman itu sendiri dipimpin oleh Kapoltabes Banda Aceh, Kombes Pol Armensyah Thay. Sedangkan jenazah sang sahabat, Briptu Boas Maosiri yang akrab dipanggil Boy, sore kemarin juga diterbangkan ke Jakarta. Sekitar pukul 20.55 WIB tadi malam, jenazah Boas tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan dilakukan upacara penghormatan yang dipimpin oleh Kepala Korps Brimob Irjen Pol Imam Sudjkarwo.

Hadir juga Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Wakapolri Komjen Yusuf Manggabarani, Irwasum Komjen Nanan Soekarna, dan Kapolda Metro Jaya. Briptu Boas Woisiri dikenal sebagai pribadi yang hangat dan bertanggung jawab terhadap keluarga. Saat pergi berangkat tugas dia tidak sempat pamit dengan istrinya. “Sekarang, istrinya lagi hamil dua bulan,” kata seorang anggota Brimob Mabes Polri, Sabtu (6/3). (saniah/nas)

sumber: http://regional.kompas.com/read/2010...an.Dua.Sahabat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

siapa yg tertua antara Lubis dgn Pasaribu?/

Siapa itu Naimarata???

Mengenal Asal Muasal Naimarata