Kenangan Akan Adekku Briptu Anumerta Kusumo Malau: Pemakaman Bripda Srihandri Kusumo Malau Diwarnai Isak Tangis

Kenangan Akan Adekku Briptu Anumerta Kusumo Malau:

Pemakaman Bripda Srihandri Kusumo Malau Diwarnai Isak Tangis

Kenangan adalah doa bagi mereka yang telah pergi menghadap Bapa di Surga. 

Kenangan juga mengikat emosional kita dengan mereka yang telah pergi. Sehingga kepergian itu tidak buat kita melupakan mereka yg pernah hadir dalam hidup seiring kepergian mereka dari tengah-tengah hidup di dunia ini.



Pemakaman Bripda Srihandri Kusumo Malau Diwarnai Isak Tangis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Pemakaman Bripda Srihandri Kusumo Malau diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat, terutama saat jenazah tiba di rumah duka di kawasan Desa Keutapang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Sabtu (6/3/2010) sore.

click to enlarge 

Sebelumnya, jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara sebelum disemayamkan di rumah duka. Setibanya di rumah, keluarga menyambut jenazah dengan isak tangis, bahkan ibu Srihandri sempat histeris dan pingsan.

Jenazah dimakamkan di pemakaman Katolik di kawasan Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar. Prosesi pemakaman dikawal ketat aparat polisi dan Brimob Polda Aceh. Prosesi pemakaman yang dilakukan saat magrib itu dipimpin langsung Kapoltabes Banda Aceh Ajun Komisaris Besar Armensyah Thay yang menyampaikan belasungkawa.

Srihandri meninggal akibat tertembak dalam kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Kemukiman Lamkabeu, Kamis (4/3/2010).

Selain Srihandri, dua rekannya, yaitu Bripda Darmansyah dari satuan Brimob Polda Aceh dan Briptu Boas Woasiri dari Densus 88, juga tewas dalam kontak tembak tersebut. Ketiga jenazah baru bisa dievakuasi Sabtu (6/3/2010) siang.

Jenazah Bripda Darmansyah sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, pada Sabtu sore untuk dimakamkan, sedangkan jenazah Briptu Boas diterbangkan ke Jakarta pada saat yang sama.

Sementara itu, polisi juga mengevakuasi dua jenazah yang diduga anggota kelompok bersenjata yang sudah dikepung sejak Selasa (2/3/2010) lalu bersamaan dengan jenazah ketiga polisi tersebut. Hingga saat ini belum diketahui identitas dua korban dari pihak yang diduga kelompok bersenjata itu.